DUKUNG PENELITIAN, BINUS UNIVERSITY DUKUNG BERDIRINYA INDONESIA SCIENCE FUND

BINUS UNIVERSITY ikut serta memajukan penelitian di institusi pendidikan nusantara dengan mendukung berdirinya Indonesia Science Fund (ISF) oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI).

 

Pendidikan tanpa penelitian hanyalah sesuatu yang statis. Penelitian membuat ilmu yang sudah ada semakin berkembang dan semakin luas. Penelitian menjawab pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab. Penelitian pula yang membuktikan sebuah teori.

Namun, sungguh disayangkan di negara dengan jumlah populasi keempat terbesar di dunia, jumlah penelitian di Indonesia masih sangat minim. Karenanya, BINUS UNIVERSITY sebagai universitas swasta dengan jumlah penelitian yang terindeks Scopus terbesar di Indonesia, berupaya untuk ikut menyebarkan “virus” semangat penelitian. Salah satu upaya yang dilakukan oleh BINUS UNIVERSITY untuk mendukung penelitian adalah dengan ikut mendukung lahirnya peluncuran Indonesia Science Fund (ISF) oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI).

Acara dibuka oleh Ketua AIPI Prof. Dr. Sangkot Marzuki yang dilanjutkan dengan penjelasan Skema ISF oleh Wakil Ketua AIPI Prof. Dr. Satryo S. Brodjonegoro yang juga merupakan salah satu Guru Besar di BINUS UNIVERSITY. Satryo mengakui dana untuk riset di Indonesia masih sangat kecil, yaitu 0,08 persen dari anggaran, terutama untuk riset-riset dasar. “Padahal dasar penelitian sangat penting dikembangkan jika ingin memajukan berbagai sektor riil, seperti manufaktur dan agrikultur”. ujar Satryo.

Indonesian Science Fund (ISF) yang tengah dipersiapkan oleh AIPI merupakan lembaga pendanaan riset otonom untuk mendukung penelitian di berbagai bidang. Acara ini juga dihadiri oleh perwakilan lain dari BINUS UNIVERSITY, yaitu: Dr. Ir. Jarot S. Suroso dan Dr. Eng. Fergyanto E. Gunawan. Keduanya merupakan dosen aktif di BINUS Graduate Program (BGP).

Menteri Keuangan Bambang P.S Brodjonegoro yang hadir juga pada acara ini menjelaskan skema pendanaan penelitian multi-years berdasarkan kelayakan proposal dan peneliti (merit-based) itu ditujukan untuk membiayai penelitian yang saat ini belum mendapat prioritas pendanaan. Terutama penelitian sains mendasar yang strategis untuk membangun budaya ilmiah unggul di Indonesia.

Program atau lembaga pendanaan riset dengan konsep seperti ISF ini sangat dibutuhkan di Indonesia, dan dalam waktu yang tidak terlalu lama sudah dapat dimanfaatkan oleh para peneliti Indonesia. Dengan keikut sertaan BINUS UNIVERSITY dalam kegiatan ini, penelitian di BINUS UNIVERSITY dan institusi pendidikan lainnya akan semakin banyak, sehingga semakin banyak pula ilmu atau pengetahuan baru yang bermanfaat. (JSS/IV)