Paradigm shift from print to a digital age
Pada akhir abad ke 20 masyarakat mulai dikenalkan dengan komputer yang mengakibatkan pengetahuan berkembang begitu pesat karena bisa di tangkap, terorganisir, disimpan, dibagi dan dievaluasi. Komputer digital beroperasi dengan beroperasi dengan mengkonversi simbol, gambar dan kata-kata menjadi sebuah digit biner. Kemajuan teknologi komputer berarti bahwa pengetahuan dengan jumlah yang lebih besar dapat disimpan pada komputer dengan biaya yang lebih rendah setiap tahun. Sebuah megabyte (juta byte) dari kapasitas penyimpanan komputer cukup untuk pengguna individu dan organisasi. Peningkatan daya mikroprosesor berarti bahwa beberapa komputer yang kuat dapat memproses instruksi mesin tunggal dalam nanodetik (sepermilyar detik).
Dampak utama dari komputer yaitu pengetahuan dapat dibagikan melalui jaringan diseluruh dunia. Jaringan area lokal (LAN) dalam sebuah organisasi atau jaringan yang lebih global seperti internet. Teknologi juga telah mengembangkan komunikasi nirkabel di mana pengetahuan dapat ditransfer melalui ponsel atau melalui personal digital assistant (PDA). Bentuk yang paling umum dari transfer pengetahuan adalah surat elektronik (email). Selain itu juga munculnya aplikasi WEB 2.0 mengakibatkan bertambahnya kemampuan organisasi dan sistem yang berbeda untuk bekerja sama, pengguna untuk berinteraksi satu sama lain dan mengubah konten website. Kontrol telah bergeser dari pemerintah dan organisasi lebih ke arah pengguna. Ini akan memiliki tantangan baru dan menarik untuk manajemen pengetahuan masa depan (jarot s suroso).