Balanced Scorecard dan IT Balanced Scorecard
Balance Scorecard merupakan pengukuran kinerja yang dikembangkan oleh Kaplan danNorton dimana digunakan untuk mengukur kinerja management atau strategic management system dari visi dan strategi perusahaan dan diterjemahkan ke dalam aspek penting dalam suatu bisnis (Pratiwi, 2009)
Menurut Zizlavsky (2014), ada lima prinsip dasar untuk strategy-focused organization dalam menggunakan balance scorecard, antara lain :
- Menerjemahkan strategi kedalam istilah operasional dengan menggunakan balanced scorecards and strategy maps.
- Menyelaraskan organisasi ke dalam cascading the highest-level scorecard ke strategis unit bisnis, support department, dan external partners.
- Membuat strategi untuk menciptakan strategic awareness dengan menggunakan personal scorecards dengan related incentives.
- Membuat strategi proses yang berkelanjutan dengan menghubungkan anggaran dengan strategi, melaksanakan proses untuk belajar dan beradaptasi strategi perusahaan.
- Mobilize leadership untuk perubahan ke strategic management system.
Dalam melakukan penyusunan balance scorecard, ada empat perspektif yang harus dilakukan, antara lain : (Pratiwi, 2009)
- Financial Perspective : bagaimana kita memuaskan saham ?
- Customer Perspective: bagaimana kita memuaskan pelanggan ?
- Internal Business Perspective : terdiri dari 3 pross bisnis utama yaitu inovasi, operasi dan aftersales services.
- Learning and Growth Perspective : terdiri dari 3 ukuran antara lain mengenai kepuasan pekerja, retensi pekerja dan produktivitias pekerja.
Jika dalam sisi management ada pengukuran kinerja dengan menggunakan Balance Scorecaard, maka seiring dengan perkembangan teknologi informasi bahwa perlu dilakukannya sebuah pengukuran kinerja khusunya untuk teknlogoi informasi. Hal tersebut dilakukan agar teknologi informasi yang digunakan dapat di ukur serta di evaluasi berdasarkan hasil pengukuran yang telah dilakukan.
Menurut Win Van Grembergen (2001), IT Balanced Scorecard merupakan transisi dari framework balance scorecard yang digambarkan seperti berikut:
Berdasarkan pengukuran kinerja IT Balance Scorecard, Grembergen menjelaskan ada 4 perspektif didalam IT Balance ScoreCard, antara lain:
- Customer orientation: menjadi supplier pilihan untuk semua layanan informasi baik secara langsung maupun tidak langsung melalui hubungan supplier.
- Corporate contribution: untuk memungkinkan dan berkontribusi terhadap pencapaian tujuan bisnis melalui penyampaian layanan informasi bernilai tambah secara efektif.
- Operational excellence: memberikan layanan tepat waktu dan efektif pada tingkat dan biaya layanan yang ditargetkan.
- Future orientation: untuk mengembangkan kemampuan internal untuk terus meningkatkan kinerja melalui inovasi, pembelajaran, dan pertumbuhan organisasi pribadi.
Van der Zee (1999) dan Van Grembergen (2000) menjelaskan jika antara bisnis dan IT memiliki hubungan yang lebih explicit yang diungkapkan melalui cascade of balance scorecard. (Astari Retnowardhani)