Tantangan penerapan Teknologi 5G di Indonesia

Teknologi jaringan fifth generation (Generasi Kelima) atau yang lebih dikenal 5G memang sudah resmi diluncurkan di Amerika serikat sejak oktober 2018. Teknologi jaringan yang digadang-gadangkan memiliki keunggulan lebih daripada 4G ini memang terbukti memiliki konektivitas lebih baik. Walaupun demikian, pemanfaat 5G belum merata diseluruh dunia, termasuk Indonesia.

Di Indonesia penggunaan 5G oleh publik secara luas sepertinya harus menunggu dalam waktu yang relatif lebih lama (Rudiantara dalam www.cnnindonesia.com, 2019). Hal ini dikarenakan hingga saat ini belum ada satupun perusahaan di Indonesia yang siap menjual layanan 5G secara massal kepada masyarakat. Penundaan yang dilakukan bukan karena perusahaan belum siap untuk menyediakan layanan ini tetapi ada beberapa tantangan dalam memasarkan layanan 5G di Indonesia. Diantara tantangan yang dihadapi dalam menyediakan layanan 5G di Indonesia adalah sebagai berikut:

Belum ada Kebutuhan Pasar
Pemasaran teknologi 5G di Indonesia salah satunya adalah belum ada kebutuhan publik akan akses informasi yang lebih cepat dari 4G. Karena untuk kebutuhan koneksi sehari-hari dengan layanan 4G saja sudah terpenuhi, bahkan terkadang layanan 4G sudah dirasakan lebih dari cukup untuk penggunaan massal di masyarakat luas. Kebutuhan masyarakat di Indonesia hanya untuk berhubungan dengan orang lain dan tetap terkoneksi secara online dengan aplikasi-aplikasi kebutuhan sehari-hari. Paling tidak hingga 2020 kebutuhan masyarakat Indonesia masih sama, belum ada kecendrungan harus menggunakan teknologi 5G.

Kemauan Membayar
Secara koneksi dan kecepatan akses 5G memang memiliki keunggulan lebih dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Kendati demikian kecepatan akses bukan satu-satunya pertimbangan untuk masyarakat menggunakan layanan ini. Tetapi ada hal lain yang turut mempengaruhi kemauan menggunakan layanan ini yaitu harga(Ririek Adriansyah, 2019). Dari segi harga, penggunaan 5G membutuhkan dana yang lebih besar dibadingkan 4G. Masyarakat diyakini tidak akan mau membayar 3 kali lebih besar untuk mengkases layanan 5G dibandingkan dengan layanan generasi 4G. Terlebih dengan menggunakan 4G saja sudah mendapatkan layanan yang cepat dan memuaskan. Apalagi kebutuhan layanan masyarakat hanya untuk dapat berkomunikasi dengan orang lain melalui smartphone. Pendapat para ahli, untuk kebutuhan seperti ini publik akan tetap memilih layanan 4G daripada harus membayar lebih banyak untuk layanan 5G.
Minat Korporasi

Salah satu potensi pengguna layanan 5G diseluruh dunia adalah perusahaan atau korporasi. Di negara maju perusahaan banyak yang sudah menggunakan layanan 5G, dikarenakan kebutuhan data perusahaan sangat besar. Disamping itu kebutuhan akses yang cepat dan koneksi yang stabil membuat layanan 5G menjadi andalan perusahaan terkemuka.

Di Indonesia banyak perusahaan yang sebenarnya membutuhkan layanan ini untuk performa yang lebih baik. Namun, hingga saat ini belum ada perusahaan yang diketaui menggunakan layanan ini untuk menunjang produktivitas bisnis. Pengamat berpendapat bahwa penggunaan teknologii jaringan 5G di Indonesia dapat dilakukan oleh perusahaan-perusahaan untuk menunjang bisnis. Namun hingga saat ini belum ada perusahaan yang secara serius ingin menggunakan layanan ini. Rendahnya minat perusahaan untuk menggunakan layanan 5G turut menjadi tantangan untuk pemasaran jaringan 5G secara massal di Indonesia.

Infrastruktur
Jerry Soper dalam Seluler.Id (2018) mengemukakan Infrasturktur jaringan merupakan hal terpenting dalam mempercepat penetrasi layanan 5G. Pembangunan infrastruktur jaringan tidak dapat dilakukan dengan cepat, dibutuhkan waktu yang cukup untuk mempersiapkan infrastruktur agar layanan 5G dapat dinimati secara luas. Di Indonesia, persiapan infrastruktur jaringan memang sedang dipersiapkan namun belum siap untuk menyediakan layanan 5G saat ini.

Persiapan infrastruktur jaringan di Indonesia membutuhkan waktu yang relatif lebih lama. Selain dikarenakan teknologinya baru sehingga membutuhkan waktu untuk adapatasi, wilayah Indonesia yang sangat luas juga menjadi tantangan dalam membangun infrastruktur dengan cepat. Untuk menjangkau seluruh Indonesia dibutuhkan waktu yang relatif lama, layanan 4G saja belum dapat dinikmati diseluruh Indonesia (Fauzi, Harly, & Hanrisapalagi layanan 5G yang barus saja diluncurkan di seluruh dunia.
Terlepas dari semua tantangan yang dihadapi Indonesi dalam mengembangkan layanan 5G, teknologi ini sangat bermanfaat dalam menunjang semua kegiatan. Terlebih bagi perusahaan yang membutuhkan layanan koneksi cepat untuk kegiatan bisnisnya. Appaun tantangannya semoga layanan 5G diharapakan dapat segera meluncur secara massal di Indonesia untuk memberikan layanan telkomunikasi yang lebih menarik.

Penulis: Riyanto Jayadi & Azis Nizar

 

Admaja (2015) Kajian Awal 5G Indonesia Buletin Pos dan Telekomunikasi Vol. 13 No.2 (2015) 97-114

Jerry Soper :2021, Indonesia Sudah Adopsi Jaringan 5G (2018) dari https://selular.id/2018/07/jerry-soper-2021-indonesia-sudah-adopsi-jaringan-5g/

Ririek Adriansyah (2019). Kapan Indonesia Bisa Nikmati 5G?. dari https://inet.detik.com/telecommunication/d-4532282/kapan-indonesia-bisa-nikmati-5g

Rudiantara (2019). Menkominfo: Implementasi 5G di Indonesia Masih Lama
https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190514092740-213-394654/menkominfo-implementasi-5g-di-indonesia-masih-lama