Hacker, Badan Intelijen dan Sistem Pertahanan Negara di Indonesia

Indonesia merupakan bangsa yang besar dilimpahi kekayaaan yang melimpah ruah termasuk kekayaan Sumber Daya Manusia yang mumpuni. Banyak sekali orang-orang cerdas lahir di Indonesia namun karena kurangnya dukungan dan fasilitas yang diberkan negara untuk mengembangkan diri, maka hanya sebagian kecil yang muncul ke permukaan menjadi ilmuan, tenaga ahli dalam bidang tertentu dan menjadi penemu/inventor untuk produk-produk tertentu. Sebenarnya jika diberikan perhatian serius akan lebih banyak sekali SDM indonesia yang unggul dan mampu memberkan sumbangsihnya untuk kemajuan bangsa dan negara.

Hacker merupakan salah satu kemampuan luar biasa dalam aplikasi ilmu komputer. Sayangnya seorang hacker biasanya tidak melaui sebuah proses pendidikan formal namun belajar secara otodidak (Shaddiqi, 2016). Walaupun demikian, hacker Indonesia dikenal sebagai salah hacker terbaik di dunia. Kemampuan hacker seperti ini seharusnya menjadi perhatian pemerintah untuk dibina, dikembangkan, dan diberikan peluang untuk bekerjasama dengan pemerintah untuk keperluan tertentu.

Memperkuat Sistem Pertahanan negara

Cyber security merupakan isu penting dalam pertahanan negara akhir-akhir ini. Keamanan cyber menjadi penting karena tingginya aktivitas yang menyerang sistem jaringan komputer khususnya untuk memata-matai sistem pertahanan sebuah negara. Untuk mengamankan  sistem cyber maka pemerintah dapat bekerjasama atau memberikan posisi ini kepada para hacker profesional untuk menangani masalah cyber security (Soewardi, 2013).

Dengan keterlibatan para hacker dalam penanganan cyber security dari serangan asing maka dipastkan keamanan akan terjaga. Hal ini dikarenakan kempuan hacker dalam mengamanakan sebuah jaringan komunikasi maupun data sudah diakui seluruh dunia. Bahkan mereka juga dapat digunakan pemerintah untuk mendapatkan informasi pertahanan negara lain untuk mempelajari kelebihan dan kekurangan serta meningkatkan sistem pertahanan negara.

Memperkuat Badan Intelijen Negara

Badan Intelijen Negara atau BIN merupakan sebuah lembaga yang berperan penting untuk memberikan informasi tentang keamanan negara. Berdasarkan informasi BIN, presiden dapat mengambil kebijakan terkait keamanan dan pertahanan negara. Untuk itu BIN harus mampu mendapatkan informasi cepat, akurat, dan terpercaya untuk dilaporkan. Termasuk informasi apapun yang beredar di masyarakat baik beredar online maupun offline.

Perkembangan teknologi informasi membuat informasi keamanan banyak beredar dalam jaringan telkomunikasi atau media telepohon/smartphon maupun aplikasi lain dari pengembangan teknologi informasi. Untuk mendapatkan data akurat dari jaringan telkomunikasi seperti ini dibutuhkan tenaga handal yang mampu memantau data keamanan dalam jaringan komunikasi salah satunya dapat dilakukan oleh para hacker. Dengan melibatkan hacker dalam kegiatan BIN, maka diharapkan semua informasi yang berhubungan dengan stabilitas keamanan negara dapat diketahui dengan cepat agar dapat ditindaklanjuti sesuai kebutuhan keamanan.

Kualitas hacker Indonesia tidak diragukan lagi di seluruh dunia. Dengan kemampuan yang mereka miliki, hacker dapat mencipatakan berbagai aplikasi sistem pertahanan dan pengintaian yang dibutuhkan negara. Jka kemampuan ini dihargai pemerintah dengan cara mengundang para hacker bergabung dalam unit-unit khusus pertahanan negara, Badan Intelijen Negara, maupun  Lembaga Hukum lainnya seperti Kepolisian, KPK, Kejaksaan, BPKP, maka akan sangat bermanfaat dalam meningkatkan kualitas lembaga negara khususnya lembaga pertahanan dan kemananan negara. Demikian juga dengan lembaga penegakan hukum yang membutuhkan data-data akurat dan terpercaya lainnya.

Semoga kedepan akan lebih banyak peluang bagi para hacker Indonesia untuk bergabung dalam lembaga pertahanan negara. Peluang ini akan sangat baik jika dimafaatkan keduanya baik oleh lembaga pertahanan dan hukum negara maupun bagi para hacker. Dengan demikian kedepan hacker akan menjadi sebuah profesi yang tidak hanya digunakan untuk menyerang situs-situs tertentu tetapi juga membantu negara dalam mencipatakan pertahanan yang lebih baik dan membantu keamananan bangsa dan negaranya.

 

Riyanto Jayadi & Azis Nizar

Daftar Pustaka

Shaddiqi, AS. (2016). Subkultur Anak Muda Hecker Indonesia. Skripsi. Program Studi Ilmu Informasi dan perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Univeristas Airlangga. Surabaya.

Soewardi (2013). Perlunya pembangunan sistem pertahanan siber (Cyber Defenses) yang tangguh bagi Indonesia. Diunduh dari https://www.kemhan.go.id/pothan/wp-content/uploads/migrasi/admin/Cyber%20Defence.pdf

Ardiyanti (-).Cyber-Security Dan Tantangan Pengembangannya Di Indonesia. Diunduh dari https://jurnal.dpr.go.id/index.php/politica/article/view/336/27

Chaeruddin, A. (2018). Strategi kemananan siber nasional. Diunduh dari https://bssn.go.id/wp-content/uploads/2018/08/Strategi-Keamanan-Siber-Nasional-signed.pdf