Assembling the Business Process Inventory (Jarot S. Suroso)

Mengumpulkan inventory proses adalah proses yang berulang (Figure 7.1). Dimulai dari melakukan wawancara dengan pemangku kepentingan proyek (umumnya adalah orang yang mencarter proyek). Dari sana akan diketahui proses bisnis apa saja yang akan terkena dampak, dan pemangku kepentingan lain yang perlu diwawancara. Wawancara awal pemangku kepentingan berfokus pada 7 pertanyaan:

1. Proses bisnis mana yang membutuhkan perubahan untuk mencapai tujuan proyek secara langsung ataupun mendukung perubahan yang diperlukan dalam proses lain masih berada dalam ruang lingkup proyek?
2. Untuk proses bisnis yang memerlukan perubahan, apa sifat dari perubahan yang diperlukan? Bagaimana perubahan ini berdampak dalam hal inputs, hasil, proses triggers, dan kendala operasi? Pertanyaan – pertanyaan tersebut berlaku untuk proses yang baru saja teridentifikasi dan juga proses yang sebelumnya telah teridentifikasi
3. Untuk setiap proses bisnis yang membutuhkan perubahaan, apa konsekuensinya terhadap bisnis jika proses tidak berjalan dengan baik / semestinya?
4. Untuk setiap proses bisnis, berapa peak rate proses bisnis yang perlu dijalankan?

Berapa volume data yang bergerak saat melakukan proses?

Berapa waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pelaksanaan proses?

Jawaban dari pertanyaan – pertanyaan tersebut harus mempertimbangkan rencana perkembangan di masa depan.

5. Untuk setiap proses bisnis, sudah ditahap mana kematangan tingkatan proses tersebut? Apa Tahap kematangan yang diinginkan setelah proyek selesai?

Apa tingkat partisipasi sistem yang diharapkan setelah proyek selesai?

6. Untuk setiap proses bisnis, apakah ada variasi proses di perusahaan (proses yang berbeda dan tetap dapat mencapai hasil yang sama)?