Proses dalam BPM (Jarot S. Suroso)
Gambar berikut menjelaskan taksonomi dari proses yang menjangkau dokumentasi, modeling, dan eksekusi. Di sebuah organisasi terdapat 3 jenis proses, seperti yang diilustrasikan dalam gambar di bawah ini:
Sebuah bisnis adalah kumpulan dari proses dan kebijakan. Kebijakan diartikan sebagai aturan pemandu dan prinsip yang pada umumnya terdapat keterikatan kontrak. Prosedur diartikan sebagai bagaimana suatu urutan diterapkan kepada suatu pekerjaan untuk memenuhi kebijakan tersebut.
Tiga jenis proses sesuai gambar diatas yaitu:
1. Enterprise Processes and PoliciesBagian ini mencangkup seluruh proses dan kebijakan di suatu perusahaan. Sebagai contoh proses dan kebijakan ini terdapat pada SOP, Bahasa pemorgraman yang harus digunakan suatu perusahaan.
2. Modeled Processes and PoliciesBagian ini mencangkup seluruh proses dan kebijakan yang telah di model atau di visualisasikan. Ada beberapa jenis model dalam kategori ini. Model dari suatu Informasi menggambarkan objek bisnis yang berkaitan dengan proses dan kebijakan perusahaan. Model organisasi menggambarkan struktur dari organisasi tersebut. Model dari suatu proses adalah proses yang paling dapat dilihat yang menggambarkan urutan (sequence) dari proses tersebut. Sebagai contoh seperti pada gambar dibawah:Gambar dibawah merupakan model dari suatu proses yang divisualisasikan. Sumber dari model tersebut dapat diambil dari point pertama yang mungkin berupa SOP.
3. Digitized and Automated Processes and PoliciesBagian ini mencangkup proses yang dieksekusi atau dijalankan. Proses yang telah dijalankan akan ditetapkan kepada seorang pekerja. Bagian ini tidak mencangkup proses yang berupa suatu gambar, melainkan suatu aktivitas yang berkontribusi dalam suatu organisasi. Otomisasi sebuah proses adalah dimana sebuah proses yang berjalan diawasi oleh sistem dan secara proaktif sistem akan menginformasikan ke pihak terkait jika ada suatu kejadian penting yang terjadi pada proses tersebut. Sebagai contoh dapat diliah pada gambar di poin ke 2. Pada gambar tersebut banyak proses dari organisasi asuransi tersebut berjalan secara manual dan hal ini menggunakan banyak tenaga manusia. Tingginya campur tangan manusia dapat meningtkatnya human error. Jika proses tersebut di otomisasi, pengambilan data pelanggan, kalkulasi skor, memberikan notifikasi akan berjalan secara otomatis.