Cross-Industry Standard Process for Data Mining (CRISP-DM)

Oleh Tuga Mauritsius dan Faisal Binsar

Cross-Industry Standard Process for Data Mining atau CRISP-DM adalah salah satu model proses datamining (datamining framework) yang awalnya (1996) dibangun oleh 5 perusahaan yaitu Integral Solutions Ltd (ISL), Teradata, Daimler AG, NCR Corporation dan  OHRA. Framework ini kemudian dikembangan oleh ratusan organisasi dan perusahaan di Eropa untuk dijadikan methodology standard non-proprietary bagi data mining. Versi pertama dari methodologi ini dipresentasikan pada 4th CRISP-DM SIG Workshop di Brussels pada bulan Maret 1999 (Pete Chapman, 1999); dan langkah langkah proses datamining berdasarkan model ini di publikasikan pada tahun berikutnya (Pete Chapman,2000).

Antara tahun 2006 dan 2008 terbentuklah grup CRISP-DM 2.0 SIG yang berkeinginan untuk mengupdate CRISP-DM process model (Colin Shearer, 2006). Namun produk akhir dari inisiatip ini tidak diketahui.

Banyak hasil penelitian yang mengungkapkan bahwa CRISP-DM adalah datamining model yang masih digunakan secara luas di kalangan industry, sebahagian dikarenakan keunggulannya dalam menyelesaikan banyak persoalan dalam proyek proyek data mining.

Gambar 1.  Survei Penggunaan Metodologi Data Mining (Mariscal, Marban, and Fernandez 2010)

Mariscal, Marba dan Fernandez (Mariscal, Marban, and Fernandez 2010) menyatakan CRISP-DM sebagai defacto menjadi standar untuk pengembangan proyek data mining dan knowledge discovery karena paling banyak digunakan dalam pengembangan data mining. Hal tersebut dapat terlihat dari survei yang ditunjukkan pada Gambar 1 yang dilakukan terhadap penggunaan metodologi dalam proyek data mining.

Hasil survei “Penggunaan Metodologi dalam Proyek Data Mining”, memperlihatkan pengguna CRISP-DM di tahun 2002 mencapai 51%, kemudian menurun menuju 41% di tahun 2004. Meskipun persentasi penggunaan CRISP-DM menurun 10%, jumlah pengguna metodologi ini masih terbilang lebih banyak daripada pengguna metodologi lain.

 

Model proses CRISP-DM memberikan gambaran tentang siklus hidup proyek data mining. CRISP-DM memiliki 6 tahapan yaitu Business Understanding, Data Understanding, Data Preparation, Modeling, Evaluation, dan Deployment seperti ditunjukkan pada Gambar 2 (Chapman et al. 2000).

 

Gambar 2 : Tahapan dalam CRISP-DM (Chapman et al. 2000)

Masing-masing tahapan tersebut dijelaskan sebagai berikut :

  • Business Understanding

Ini adalah tahap pertama dalam CRISP-DM dan termasuk bagian yang cukup vital. Pada tahap ini membutuhkan pengetahuan dari objek bisnis, bagaimana membangun atau mendapatkan data, dan bagaimana untuk mencocokan tujuan pemodelan untuk tujuan bisnis sehingga model terbaik dapat dibangun. Kegiatan yang dilakukan antara lain: menentukan tujuan dan persyaratan dengan jelas secara keseluruhan, menerjemahkan tujuan tersebut serta menentukan pembatasan dalam perumusan masalah data mining, dan selanjutnya mempersiapkan strategi awal untuk mencapai tujuan tersebut.

 

  • Data Understanding

Secara garis besar untuk memeriksa data, sehingga dapat mengidentifikasi masalah dalam data. Tahap ini memberikan fondasi analitik untuk sebuah penelitian dengan membuat ringkasaan (summary) dan mengidentifikasi potensi masalah dalam data. Tahap ini juga harus dilakukan secara cermat dan tidak terburu-buru, seperti pada visualisasi data, yang terkadang insight-nya sangat sulit didapat dika dihubungkan dengan summary data nya. Jika ada masalah pada tahap ini yang belum terjawab, maka akan menggangu pada tahap modeling.

 

Ringkasan atau summary dari data dapat berguna untuk mengkonfirmasi apakah data terdistribusi seperti yang diharapkan, atau mengungkapkan penyimpangan tak terduga yang perlu ditangani pada tahap selanjutnya, yaitu Data Preperation.

 

Masalah dalam data biasanya seperti nilai-nilai yang hilang, outlier, berdistribusi spike, berdistribusi bimodal harus diidentifikasi dan diukur sehingga dapat diperbaiki dalam Data Preperation.

  • Data Preparation

Secara garis besar untuk memperbaiki masalah dalam data, kemudian membuat variabel derived. Tahap ini jelas membutuhkan pemikiran yang cukup matang dan usaha yang cukup tinggi untuk memastikan data tepat untuk algoritma yang digunakan.

 

Bukan berarti saat Data Preperation pertama kali dimana masalah-masalah pada data sudah diselesaikan, data sudah dapat digunakan hingga tahap terakhir. Tahap ini merupakan tahap yang sering ditinjau kembali saat menemukan masalah pada saat pembangunan model. Sehingga dilakukan iterasi sampai menemukan hal yang cocok dengan data.

 

Tahap sampling dapat dilakukan disini dan data secara umum dibagi menjadi dua, data training dan data testing.

 

Kegiatan yang dilakukan antara    lain: memilih kasus dan parameter yang akan dianalisis (Select Data), melakukan transformasi terhadap parameter tertentu (Transformation), dan melakukan pembersihan data agar data siap untuk tahap modeling (Cleaning).

 

  • Modeling

Secara garis besar untuk membuat model prediktif atau deskriptif. Pada tahap ini dilakukan metode statistika dan Machine Learning untuk penentuan terhadap teknik data mining, alat bantu data mining, dan algoritma data mining yang akan diterapkan. Lalu selanjutnya adalah melakukan penerapan teknik dan algoritma data mining tersebut kepada data dengan bantuan alat bantu. Jika diperlukan penyesuaian data terhadap teknik data mining tertentu, dapat kembali ke tahap data preparation.

 

Beberapa modeling yang biasa dilakukan adalah classification, scoring, ranking, clustering, finding relation, dan characterization.

 

  • Evaluation

Melakukan interpretasi terhadap hasil dari data mining yang dihasilkan dalam proses pemodelan pada tahap sebelumnya. Evaluasi dilakukan terhadap model yang diterapkan pada tahap sebelumnya dengan tujuan agar model yang ditentukan dapat sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam tahap pertama.

 

  • Deployment

Tahap deployment atau rencana penggunaan model adalah tahap yang paling dihargai dari proses CRISP-DM. Perencanaan untuk Deployment dimulai selama Business Understanding dan harus menggabungkan tidak hanya bagaimana untuk menghasilkan nilai model, tetapi juga bagaimana mengkonversi skor keputusan, dan bagaimana untuk menggabungkan keputusan dalam sistem operasional.

 

Pada akhirnya, rencana sistem Deployment mengakui bahwa tidak ada model yang statis. Model tersebut dibangun dari data yang diwakili data pada waktu tertentu, sehingga perubahan waktu dapat menyebabkan berubahnya karakteristik data. Modelpun harus dipantau dan mungkin diganti dengan model yang sudah diperbaiki.

 

Daftar Pustaka

  1. Pete Chapman (1999); The CRISP-DM User Guide.
  2. Pete Chapman, Julian Clinton, Randy Kerber, Thomas Khabaza, Thomas Reinartz, Colin Shearer, and Rüdiger Wirth (2000); CRISP-DM 1.0 Step-by-step data mining guides.
  3. Colin Shearer (2006); First CRISP-DM 2.0 Workshop Held
  4. Mariscal, Gonzalo, Oscar Marban, and Covadonga Fernandez. 2010. “A Survey of Data Mining and Knowledge Discovery Process Models and Methodologies.” The Knowledge Engineering Review, Cambridge University Press 25:2(2010): 137–66.

Chapman, Pete et al. 2000. Crisp-Dm 1.0 : Step-by-Step Data Mining Guide. www.spss.com/worldwide. www.spss.com/worldwide.