Hipotesis (Jarot S. Suroso)
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang di peroleh melalui pengumpulan data (Sugiyono, 2014: 99). Menurut Depdiknas (2008: 525), definisi hipotesis yaitu sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau pengutaraan pendapat (teori, proposisi, dan sebagainya) meskipun kebenarannya masih harus dibuktikan; anggapan dasar.
Jadi, kesimpulan yang dapat kami sampaikan bahwa hipotesis adalah jawaban teoretis terhadap rumusan masalah penelitian, dan belum merupakan jawaban yang empiris. Dengan menguji hipotesis diharapkan bahwa solusi dapat ditemukan untuk mengatasi masalah yang dihadapi.
Ada tiga jenis hipotesis ,diantaranya :
• Hipotesis if – then statement
Seperti yang sudah dijelaskan dalam buku Research Methods For Business (Sekaran, 2014), hipotesis adalah pernyataan yang dapat diuji untuk mengetahui hubungan antarvariabel. Hipotesis juga dapat menguji apakah terdapat perbedaan antara dua kelompok yang terkait dengan variabel. Untuk menguji apakah ada hubungan atau perbedaan yang eksis atau tidak, hipotesis dapat disusun sebagai proposisi atau dengan pernyataan jika – maka (if – then statement).
Contoh :
“ Jika karyawan lebih sehat,maka mereka akan lebih jarang mengambil cuti sakit.”
• Hipotesis Direksional dan Non Direksional
Sekaran (2014) menyatakan bahwa hipotesis direksional adalah sebuah pernyataan akan hubungan antara dua variabel atau membandingkan dua kelompok dengan istilah – istilah yang sering digunakan seperti positif, negatif, lebih dari, kurang dari, dan sebagainya.
Contoh :
“ Wanita lebih bermotivasi dibanding pria.”
Sedangkan hipotesis nondireksional adalah hipotesis yang mengendalikan hubungan atau perbedaan, tetapi tidak memberikan indikasi mengenai arah dari hubungan atau perbedaan tersebut. Dengan kata lain hipotesis nondireksional tidak dapat secara signifikan mengatakan apakah hubungan tersebut akan positif atau negatif.
Contoh :
“ Ada hubungan antara usia dan kepuasan kerja.”
• Hipotesis Nol dan Alternatif
Hipotesis nol (hipotesis nihil atau null hypotheses) adalah proposisi yang menyatakan hubungan yang definitif dan tepat di antara dua variabel. Yaitu, hipotesis ini menyatakan bahwa korelasi populasi antara dua variabel adalah sama dengan nol atau bahwa perbedaan dalam mean (rata-rata hitung) dua kelompok dalam populasi adalah sama dengan nol (atau sama dengan angka tertentu).
Contoh :
H0 = Tidak terdapat perbedaan produktivitas kerja antara karyawan di X dan Y
Sedangkan, hipotesis alternatif adalah kebalikan dari hipotesis nol, yaitu sebuah pernyataan yang mengungkapkan hubungan antara dua variabel atau menunjukkan perbedaan antara kelompok.
Contoh :
Ha = Produktivitas kerja karyawan X lebih besar (atau lebih kecil) dari karyawan Y.
Contoh kasus =
“Tingkat keaktifan mahasiswa diluar kelas dan indeks prestasi mahasiswa (IPK)”
Kita akan melihat apakah mahasiswa yang aktif diluar kelas mengikuti organisasi dan kegiatan mahasiswa memiliki IPK yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak aktif dan hanya belajar dikelas saja. Sebagai peneliti, kita bisa merumuskan hipotesis sebagai berikut :
“Mahasiswa yang aktif berorganisasi di kampusnya memiliki IPK lebih tinggi ketimbang mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi” (Hk)
Semua hipotesis yang dibuat oleh peneliti disebut hipotesis kerja (Hk), untuk dapat diuji secara statistik, diperlukan hipotesis pembanding ,disebut hipotesis nol (H0). Hipotesis pembanding itu hipotesis yang diadakan secara semena mena untuk membandingkan hipotesis kerja, sebenarnya tidak ada namun dalam proses penelitian diperlukan karena hipotesis pembanding ini yang akan diuji.