Literature review II (Jarot S. Suroso)
Literature review atau tinjauan pustaka adalah istilah yang sering dikerjakan oleh mahasiswa ketika sedang mengerjakan skripsi, tesis atau disertasi. Dosen dan peneliti juga fasih menggunakan istilah ini karena kehidupan akademisi sangat dekat dengan perilaku literature review. Literature review atau tinjauan pustaka pasti akan kita lakukan misalnya ketika kita memulai memahami suatu topik penelitian baru, mengikuti trend penelitian baru dan memahami state-of-the-art dari suatu topik penelitian. Sayangnya literature review sering dimaknai sederhana yaitu hanya membaca literatur ilmiah, padahal sebenarnya prosesnya tidak sesederhana itu.
Literature review tidak hanya bermakna membaca literatur, tapi lebih ke arah evaluasi yang mendalam dan kritis tentang penelitian sebelumnya pada suatu topik. Literature Review is a critical and in depth evaluation of previous research (Shuttleworth, 2009). Literature review yang baik adalah yang melakukan evaluasi terhadap kualitas dan temuan baru dari suatu paper ilmiah. Perlu dipahami bahwa yang disebut dengan literatur ilmiah dapat berupa:
• Paper dari Journal Ilmiah
• Paper dari Conference (Proceedings)
• Thesis dan Disertasi
• Report (Laporan) dari Organisasi yang Terpercaya
• Buku Textbook
Sebaiknya dipahami bahwa untuk menghindari tsunami literatur ketika kita memulai suatu topik penelitian, usahakan mengutamakan journal ilmiah yang terindeks oleh Web of Science (ISI) dan SCOPUS. Keduanya saat ini terpercaya sebagai organisasi pengindeks dan perangking journal dan proceedings di dunia penelitian. Web of Science atau dulu bernama ISI sebelum akhirnya diakuisisi oleh Thomson Reuters, mengindeks sekitar 12 ribu journal ilmiah di dunia ini, dan termasuk pengindeks journal yang paling terpercaya. Sedangkan SCOPUS mengindeks kurang lebih 20 ribu journal ilmiah, dan biasanya menjadi standard publikasi ilmiah dan syarat kelulusan bagi mahasiswa di luar negeri yang mengambil program S2 dan S3. Untuk mengecek apakah suatu journal dan proceedings terindeks SCOPUS, bisa menggunakan situs ScimagoJR.Com.
Manfaat dari literature review yang kita lakukan diantaranya adalah sebagai berikut. Tanda dalam kurung saya berikan untuk memberi clue tentang jenis literatur jenis apa yang kita gunakan.
• Memperdalam pengetahuan tentang bidang yang diteliti (Buku Textbook)
• Mengetahui hasil penelitian yang berhubungan dan yang sudah pernah dilaksanakan (related research) (Paper)
• Mengetahui perkembangan ilmu pada bidang yang kita pilih (state-of-the-art research) (Paper)
• Memperjelas masalah penelitian (research problems) (Paper)
• Mengetahui metode-metode terkini yang diusulkan para peneliti untuk menyelesaikan masalah penelitian (state-of-the-art methods) (Paper)
Setelah melakukan literature review, peneliti tidak berhenti sampai hanya membaca literatur, tetapi juga merangkumkan, membuat analisis dan melakukan sintesis secara kritis dan mendalam dari paper-paper yang direview atau ditinjau. Hasil dari rangkuman, analisis dan sintesis ini kemudian dituliskan dalam bentuk paper ilmiah yang sering kita kategorikan ke dalam paper survei (survey paper). Perlu dipahami bahwa paper secara umum terbagi menjadi dua: technical paper dan survey paper. Technical paper berisi hasil eksperimen dan penelitian kita yang biasanya dituntut adanya temuan-temuan baru yang arahnya ke contribution to knowledge di dalamnya. Sedangkan survey paper berisi, hasil literature review, dalam hal ini adalah berupa rangkuman, analisis, dan sintesis dari ratusan atau bahkan ribuan paper pada satu topik penelitian.
Survey paper yang kita buat inilah yang kemudian kita jadikan Bab 2 dari skripsi/tesis/disertasi kita. Rangkuman dari state-of-the-art methods yang kita temukan pada saat literature review, juga kita masukan pada Bagian 1 (Introduction) dan Bagian 2 (Related Research/Work) dari technical paper yang kita tulis. Sayangnya kesalahan besar mahasiswa kita adalah menuliskan Bab 2 Tinjauan Pustaka di skripsi/tesis/disertasi, dengan isi hanya copy paste dari buku tentang teori-teori dasar. Padahal seharusnya berisi evaluasi yang mendalam dan kritis tentang penelitian sebelumnya pada suatu topik, sesuai dengan makna literature review yang sebenarnya. Efeknya kebanyakan Bab 2 dari skripsi/tesis/disertasi mahasiswa kita hancur lebur ketika kita lemparkan ke aplikasi anti plagiarism seperti Turnitin, iThenticate, Viper, dan sebagainya.
Jenis dan metode yang digunakan para peneliti untuk melakukan literature review atau tinjauan pustaka dan kemudian merangkumkannya ke dalam suatu paper, secara umum terbagi menjadi empat:
1. Traditional Review
2. Systematic Mapping Study (Scoping Study)
3. Systematic Literature Review atau Systematic Review
4. Tertiary Study
Traditional review adalah metode tinjauan pustaka yang selama ini umum dilakukan oleh para peneliti, dan hasilnya banyak kita temukan pada survey paper yang ada. Paper-paper ilmiah yang direview dipilih sendiri oleh para peneliti pada satu topik penelitian, dan dipilih berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh seorang peneliti. Kelemahan dari traditional review adalah tergantung kepada pengetahuan dan pengalaman peneliti, sehingga memungkinkan terjadinya bias pada saat memilih paper-paper yang direview, yang akhirnya berpengaruh pada kualitas survey paper yang dihasilkan. Contoh dari traditional review adalah sebagai berikut:
• Liao et al., Intrusion Detection System: A Comprehensive Review, Journal of Network and Computer Applications, 36(2013)
• Cagatay Catal, Software fault prediction: A literature review and current trends, Expert Systems with Applications 38 (2011)
Systematic mapping study adalah metode literature review yang sistematis dengan menggunakan tahapan-tahapan yang telah ditetapkan sebelumnya. Pemilihan paper juga tidak dilakukan secara subyektif oleh peneliti, akan tetapi menggunakan protokol dan filter yang telah ditetapkan di depan. Systematic mapping study biasanya dilakukan untuk topik penelitian yang lebih luas daripada traditional review. Biasanya hasilnya berupa klaster dan klasifikasi dari temuan-temuan yang didapatkan pada suatu topik penelitian. Kadang dilakukan untuk mengidentifikasi tren penelitian ke depan suatu topik penelitian. Beberapa contoh systematic mapping study adalah sebagai berikut:
• Neto et al., A systematic mapping study of software product lines testing, Information and Software Technology Vol. 53, Issue 5, May 2011
• Elberzhager et al., Reducing test effort: A systematic mapping study on existing approaches, Information and Software Technology 54 (2012)
Systematic literature review atau sering disingkat SLR atau dalam bahasa indonesia disebut tinjauan pustaka sistematis adalah metode literature review yang mengidentifikasi, menilai, dan menginterpretasi seluruh temuan-temuan pada suatu topik penelitian, untuk menjawab pertanyaan penelitian (research question) yang telah ditetapkan sebelumnya (Kitchenham & Charters, 2007). Metode SLR dilakukan secara sistematis dengan mengikuti tahapan dan protokol yang memungkinkan proses literature review terhindar dari bias dan pemahaman yang bersifat subyektif dari penelitinya. SLR adalah metode literature review yang biasa dilakukan peneliti di bidang farmasi dan kedokteran, meskipun boleh dikatakan baru mulai dibawa ke dunia computing pada tahun 2007 oleh Barbara Kitchenham lewat papernya berjudul Guidelines in performing Systematic Literature Reviews in Software Engineering. Setelah itu mulai booming karena banyak journal terindeks SCOPUS dan ISI mulai merekomendasikan para penulis survey paper untuk menggunakan metode SLR ini.
Hasil-hasil dari penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan topic dan pertanyaan penelitian yang diangkat pada bab 1.2., diuraikan pada bab ini. Pada bab ini diuraikan pula hasil-hasil studi mengenai variable-variabel serta keterkaitan satu sama lainnya, yang tidak hanya terbatas pada praduga pada pertanyaan penelitian, tapi temuan tentang variable lainnya serta hubungan satu dengan lainnya, yang diperkirakan memiliki dampak terhadap penyebab permasalahan yang dikemukakan pada bab 1.2. sebagai tujuan penelitian harus digali secara tuntas pada bab ini, termasuk dari industry, setting, Negara yang berbeda. Bahkan penyebab dari penyebab, penyebab selanjutnya, demikian seterusnya mencari penyebab sampai ke hulu diuraikan pada bab ini. Issu yang berkaitan dengan issu, yang mungkin menjelaskan issu-issu penyebab,demikian selanjutnya sampai dengan issu yang diangkat pada bab 1.2. sebagai issu utama yang berkaitan dangan permasalahan utama yang telah dipelajari pada penelitian sebelumnya diuraikan pada bab ini. Tidak hanya temuan saja, tapi termasuk metodologinya, batasan-batasannya, pengumpulan datanya, dan metode analisis yang digunakan dalam mengambil kesimpulan juga perlu diuraikan.
Tujuan utama melakukan studi literature adalah, disamping memastikan bahwa tidak terjadi pengulangan penelitian yang sama, adalah memberikan justifikasi pengembangan model atau kerangka teori – teorinya peneliti – berkaitan dengan variable-variabel serta kaitan satu sama lainnya yang nantinya menjadi teori yang hendak diuji melalui penelitian ini secara empiris.