Teknik probabilistik (Jarot S. Suroso)
Teknik probabilistik adalah metode dimana setiap contoh dipilih dengan memastikan bahwa peluang terpilih harus sama. Cara non-probabilistik adalah metode dimana tidak ada cara untuk mengetahui peluang terpilihnya contoh tertentu, apalagi untuk memastikan bahwa semua contoh memiliki peluang yang sama. Apabila pada data analisisnya akan menggunakan statistika inferensial, maka metode penarikan contohnya harus dengan probabilistik. Pada situasi dimana hampir tidak mungkin menggunakan penarikan contoh probabilistik, maka kita harus menjelaskan dan menguraikan cara yang kita tempuh dan menunjukkan sedemikian rupa bahwa cara non-probabilistik yang kita lakukan itu sedapat mungkin telah mendekati metode probabilistik, yaitu, bahwa peluang terpilihnya semua contoh mendekati sama.
Cara penarikan contoh probabilistik yang paling umum adalah dengan teknik penarikan contoh acak sederhana. Dari sebanyak N anggota populasi, kita memilih sebanyak n subjek secara acak. Pertama kita menomeri semua elemen dari populasi dari 1 sampai N. Lalu kita mengenerate bilangan acak antara 1 sampai N, biasanya dengan menggunakan fungsi EXCEL : RANDBETWEEN (1, N). Apabila besarnya contoh adalah n, maka kita tinggal memanggil fungsi ini sebanyak n kali, atau dengan meng-copy fungsi itu ke sebanyak n cell yang berbeda. Manakala ada pengulangan angka yang sama, maka fungsi tersebut dipanggil kembali sampai menghasilkan angka yang berbeda dari angka-angka sebelumnya.Teknik penarikan contoh probabilistik yang lainnya antara lain :
• Stratified random sampling technique – tehnik ini digunakan manakala populasi dapat dikelompokkan sedemikian rupa dimana masing-masing kelompok lebih homogeny relative disbanding dengan kelompok lainnya; disamping itu, teknik ini dapat digunakan apabila kita tertarik juga untuk membandingkan antar kelompok.
• Cluster random sampling – teknik ini digunakan manakala framenya tidak tahu atau tidak tersedia; oleh karena itu kita menciptakan clusters yang ada daftarnya atau framenya. Selanjutnya kita memilih cluster dengan acak sederhana dari daftar cluster ini, dan selanjutnya melakukan sensus pada cluster terpilih, atau memilih lagi sample dari cluster terpilih.
• Systematic sampling – pada teknik ini setiap elemen ke nthdalam populasi dipilh, dimulai dengan elemen yang sebelumnya dipilih secara acak.
• Area sampling – Ini sebenarnya sama dengan cluster sampling yang dibatasi hanya pada area tertentu.
• Double sampling – Pertama kita kumpulkan data awal dari contoh tertentu, lalu kemudian kita pilih sub-sample dari contoh tersebut untuk penyelidikan yang lebih mendalam.