Studi Kasus Pengembangan Bisnis Network Provider Di Kawasan Industri XYZ Dengan Pemodelan Network To Network Interface Sebagai Tahap Menuju Smart Industrial Park

Oleh Edi Yusuf Wirawan & Riyanto Jayadi

Pada tahap pembangunan, kawasan industri telah menjadi identik dengan proses industrialisasi dan dianggap sebagai alat yang ampuh untuk menciptakan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, dan daya saing. Kawasan industri, khususnya, dapat mendorong strategi mengejar ketertinggalan dengan menyediakan kerangka kelembagaan, layanan modern, dan infrastruktur yang tidak tersedia di bagian lain negara ini[1] Saat ini, kawasan industri dituntut tidak hanya untuk menyediakan lahan, tetapi semakin banyak jumlahnya. penyewa juga otomatis akan menambah jumlah pekerja/buruh di kawasan tersebut. Selain itu, penyewa lahan, kebanyakan pusat produksi atau pabrik, membutuhkan koneksi ke kantor pusat di luar kawasan industri dan harus terhubung dengan pemasok dan jaringan logistik di lokasi lain. Mereka membutuhkan layanan koneksi internet dan intranet yang terjamin untuk bertukar data dan mengirim informasi yang dianggap perlu dalam proses produksi penjualan. [2]

Model bisnis Network to Network Interconnection untuk bisnis membangun network provider di kawasan industri memerlukan perhitungan dan desain yang matang karena terkait dengan jaringan multi provider dan khususnya terkait dengan investasi dan operasional yang harus menguntungkan di masa depan. Teknologi Ethernet sebagai tulang punggung dan teknologi FTTX sebagai sistem transmisi akses Jaringan yang akan saling terhubung. Analisis data menggunakan top-down dengan kasus bisnis sebagai tujuan dan diterjemahkan ke dalam desain jaringan dan pemodelan interkoneksi antara penyedia dari luar kawasan industri, dan dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Pembahasan dimulai dari kebutuhan end customer, strategi pemasaran dan diwujudkan dalam desain jaringan yang dapat menjawab semua kebutuhan tenant di kawasan industri dan mendukung percepatan smart industrial park. Perhitungan investasi yang akurat, dengan memilih backbone yang tepat teknologi dan akses dapat menjadi faktor keberhasilan dalam membangun penyedia jaringan di kawasan industri.

Dapat disimpulkan bahwa desain jaringan yang diterapkan, perkiraan perhitungan SLA akan mengikuti standar penggunaan teknologi Metro Ethernet, dan model interkoneksi NNI memang menjadi pilihan yang tepat untuk proses interkoneksi dengan provider jaringan lain. Begitu juga dengan perhitungan Analisis Keuangan, angkanya positif, dan proyek ini layak dilanjutkan.

 

Selengkapnya di http://www.jatit.org/volumes/Vol99No6/11Vol99No6.pdf