Blockchain: Use Cases di Bidang Ekonomi dan Bisnis (Blockchain Seri-3)

By Togar Alam Napitupulu

Sebelum kita bicarakan contoh-contoh kasus aplikasi blockchain dalam bidang bisnis dan ekonomi maka dalam penerapannya perlu dijelaskan hal berikut.  Setiap transaksi yang disimpan dalam block adalah merupakan state atau instant, nilai atau kejadian dari suatu transaksi.  Namun dalam dunia bisnis banyak Business yang bisa dirumuskan dalam bentuk aturan kesepakatan atau contract; Setelah kontrak di execute atau dilaksanakan maka baru ada nilai atau state dari kontrak itu. Dengan kata lain kontrak sudah specific dan sudah merupakan kesepakatan dan bisa dirumuskan sebagai aturan; Dari sudut programming contrack ini bisa dianalogikan dengan code (program) yang belum di execute. Dengan cara berfikir seperti ini, maka suatu organisasi bisnis bisa dirumuskan dalam bentuk kumpulan kontrak-kontrak dan nilai dari satu kontrak misalnya pada saat tetentu inilah yang merupakan transaksi (state) yang disimpan dalam blockchain. Jadi orgaisasi bisnis bisa jalan secara otonom dengan menyimpan hasil execusi dari kontrak (code atau program) tadi pada saat tertentu dan disimpan dalam blockchain. Maka sekarang muncul ide atau konsep Decentralized Autonomous Organization (DAO) atau Decentralized Autonomous Corporation (DAC).  Disamping itu dalam penerapannya ada dua jenis blockchain yaitu:

 

Dua jenis blockchain

 

  1. Public – permissionless yaitu setiap anggota atau node tidak perlu mendapatkan izin untuk bisa ikut dalam networking. Contohnya: crypto currency (e.g., bitcoin), free to enter and exit
  2. Private – Permissioned yaitu untuk menjadi node atau ikut dalam jaringan (network) harus mendapat izin dulu. Ini biasanya aplikasi dalam suatu system yang tertutup utuk kalangan sendiri; oleh karena itu harus mendapatkan izin dari semua (atau suatu otoritas yang dibentuk/disepakati bersama) dulu utuk menjadi anggota (nodes): build for a particular company and partners, e.g., most supply chain application; e-voting – government related application, dll.

 

Kemudian, dari sudut bidang penggunaanya/aplikasinya dapat kita lihat tiga generasi blochchain sebagai berikut:

Tiga generasi blockchain

  1. Money – cryptocurrencies
    1. Peer payments.
    2. Emittance,
  2. Assets –register ownership
    1. Crowd ownership
    2. Issue shares
    3. Voting
  3. Contracts – autonomous decisions
    1. Insurance
    2. Pricing
    3. Tenancy agreement

Kita sudah lihat bahwa setiap transaksi dapat diimplementasikan dengan blockchain technology.  Karena semua kegiatan business dan ekonomi pada prisnsipnya merupakan transaksi yang membutuhkan intrgritas, trust, immutability, tracability, bebas dari hacking, transparan, dan real time, maka dapat di implementasikan dengan teknology blockchain. Berikut ini adalah beberapa bidang bisnis yang bisa diimplementasikan dengan blockchain.

 

USE CASES FOR BLOCKCHAIN

 

  1. Banking and payments
  2. Insurance
  3. Supply chain management
  4. Forecasting and prediction market
  5. Charity
  6. Public benefits
  7. Energy management
  8. Art and music
  9. Retail
  10. Real estate
  11. Cyber security
  12. Crowdfunding
  13. Networking and internet of things
  14. Voting
  15. Government
  16. Private transport and ride sharing
  17. Cloud storage
  18. Healthcare

USE CASES FOR SMART CONTRACT

  1. Insurance
  2. Trade finance
  3. Derivatives
  4. Securities
  5. Accounts
  6. Digital identity
  7. Record-keeping
  8. Loans and mortgages
  9. Legal
  10. Supply chain
  11. Clinical trials
  12. Terminal diseases research

 

References

  1. Drescher, Daniel (2017). Blockchain Basics: A Non-Technical Introduction in 25 Steps. Frankfurt, Germany.
  2. Mukhopadhyay, Mayukh (2018). Ethereum Smart Contract Development: Building Blockchain-based decentralized Applications using Solidity. Packt Publishing, UK.