Guidelines for Adapating the ADM – TOGAF

Pendahuluan

TOGAF sebagai kerangka kerja arsitektur perusahaan menyediakan pendekatan terstruktur melalui Architecture Development Method (ADM). Namun, dunia nyata tidak selalu linear dan statis. Setiap organisasi memiliki kebutuhan, struktur, dan tantangan yang berbeda. Oleh karena itu, TOGAF menyediakan panduan khusus untuk menyesuaikan ADM agar tetap relevan dan efektif di berbagai konteks.

Artikel ini membahas bagaimana ADM dapat disesuaikan, pendekatan iteratif dalam penerapannya, dan bagaimana ADM dapat digunakan dalam berbagai macam skala organisasi dan kebutuhan arsitektur khusus seperti keamanan atau arsitektur berbasis layanan (Service-Oriented Architecture/SOA).


Mengapa ADM Perlu Disesuaikan?

ADM adalah metode generik. Artinya, TOGAF tidak mendikte satu cara untuk menggunakannya, melainkan menawarkan struktur dasar yang fleksibel. Tujuan utama penyesuaian adalah agar organisasi bisa:

  • Mengakomodasi struktur dan budaya internal mereka.
  • Menyesuaikan dengan proses bisnis dan IT yang sudah ada.
  • Mengintegrasikan pendekatan manajemen proyek atau metode lain (seperti Agile atau DevOps).
  • Fokus pada prioritas organisasi seperti keamanan, layanan, atau kapabilitas digital.

Tanpa penyesuaian yang tepat, ADM bisa terasa terlalu kompleks atau tidak mencakup mendalam untuk kasus-kasus tertentu.


Jenis-Jenis Penyesuaian ADM

1. Penerapan Iterasi dalam ADM

ADM mendukung tiga jenis iterasi:

  • Antar fase (Cycle-level iteration): ADM tidak harus dijalankan sekali lalu selesai. Banyak organisasi mengulangi siklus ADM untuk menyesuaikan dengan perubahan bisnis atau teknologi.
  • Lintas fase (Inter-phase iteration): Tim bisa kembali ke fase sebelumnya jika ada perubahan kebutuhan atau kesenjangan informasi.
  • Dalam satu fase (Intra-phase iteration): Iterasi dapat terjadi saat mengeksplorasi dan menyempurnakan deliverables dalam satu fase tertentu.

Iterasi ini membuat ADM tetap fleksibel, responsif terhadap perubahan, dan relevan dalam proyek berskala besar maupun kecil.

2. Menggunakan ADM di Berbagai Tingkat Organisasi

Tidak semua organisasi membutuhkan arsitektur tingkat enterprise. Dalam banyak kasus, ADM bisa diterapkan pada:

  • Unit bisnis tertentu.
  • Domain teknologi tertentu (misalnya data, aplikasi, atau keamanan).
  • Proyek transformasi spesifik.

Dengan membatasi ruang lingkup ADM, organisasi bisa lebih fokus dan cepat dalam implementasi arsitektur.


Penyesuaian ADM untuk Keamanan Arsitektur

Keamanan adalah bagian integral dari arsitektur, bukan elemen tambahan. Oleh karena itu, TOGAF memberikan panduan untuk menyelaraskan keamanan dengan semua fase ADM. Contohnya:

  • Saat merancang Business Architecture, organisasi harus mengidentifikasi proses yang bersifat sensitif atau regulasi yang berlaku.
  • Di fase Technology Architecture, penting untuk memilih standar keamanan, metode enkripsi, dan kontrol akses yang sesuai.

Dengan menyisipkan keamanan sejak awal, organisasi bisa menghindari risiko besar di tahap implementasi.


Menggunakan TOGAF untuk SOA (Service-Oriented Architecture)

Dalam beberapa kasus, organisasi ingin beralih ke model layanan. ADM dapat diadaptasi untuk mendukung pengembangan Service-Oriented Architecture (SOA). Penyesuaian ini melibatkan:

  • Fokus pada katalog layanan alih-alih sistem aplikasi.
  • Pemodelan interoperabilitas antar layanan.
  • Penyesuaian deliverables agar mencerminkan dependensi dan integrasi antar layanan.

TOGAF menyediakan panduan praktis agar SOA tetap sesuai dengan struktur ADM dan menghasilkan arsitektur yang reusable dan scalable.


Praktik Terbaik dalam Menyesuaikan ADM

Agar penyesuaian ADM berhasil, ada beberapa tips yang dapat diterapkan:

  • Dokumentasikan penyesuaian dengan jelas agar dapat direplikasi dan diaudit.
  • Konsisten terhadap prinsip arsitektur walaupun ada perubahan pendekatan.
  • Gunakan pengalaman sebelumnya dalam proyek lain sebagai referensi saat menyesuaikan.
  • Libatkan pemangku kepentingan sejak awal agar pendekatan ADM relevan dengan kebutuhan organisasi.

Kesimpulan

ADM adalah jantung dari TOGAF. Namun, agar benar-benar berfungsi dalam konteks organisasi modern, ADM harus dapat beradaptasi. Dengan memahami panduan penyesuaian ini, organisasi dapat memanfaatkan fleksibilitas ADM untuk menciptakan arsitektur yang tidak hanya terstruktur tapi juga relevan, responsif, dan berkelanjutan.

Penyesuaian bukan berarti mengubah dasar TOGAF, tetapi justru memperkuat penerapannya agar selaras dengan kenyataan bisnis dan teknologi yang selalu berubah.

Untuk membaca chapter sebelumnya, Click disini

Rafi Adhyasta