Introduction : Blockchain

Apa itu Blockchain?
Coba kalian bayangkan ketika kalian membeli di sebuah chain coffeshop dan digelas kopi kamu ada tulisan “100% Arabica Gayo” tetapi gimana cara kalian untuk mempercayai dengan klaim tersebut? Karena banyak sekali cara untuk memanipulasi klaim tersebut seakan-akan bahwa itu benar tetapi itu sangatlah salah. Tetapi ketika coffeshop tersebut memakai sistem blockchain dengan solusi mencatatan semua proses tersebut di ledger (buku besar), seperti ini
-
Petani di Kolombia mencatat panen kopi (waktu, lokasi, sertifikasi).
-
Eksportir menambahkan data pengiriman (berat, nomor kontainer, tanggal).
-
Transporter mencatat detail perjalanan barang.
-
Roaster (tempat sangrai) mencatat kapan dan bagaimana biji kopi diproses.
-
Distributor memperbarui status pengiriman.
-
Kafe mengonfirmasi penerimaan dan penyajian kopi.
Semua data ini tersimpan di Blockchain, dan tidak bisa dihapus atau diubah setelah tercatat.
Komponen dari Blockchain
- Cryptography
- P2P Network. Sistem terdesentralisasi di mana para peserta (node) terhubung langsung satu sama lain, berbagi sumber daya seperti data transaksi tanpa server atau otoritas pusat
- Consensus Mechanism. Sebuah protokol yang membuat semua node dalam jaringan blockchain terdistribusi mencapai kesepakatan pada satu set data yang sama.
- Ledger. Sebuah buku besar digital yang berisi catatan transaksi yang tersimpan secara permanen, terurut, dan dapat diakses oleh semua pihak yang berwenang.
- Validity Rules. Adalah seperangkat aturan yang menentukan apakah sebuah transaksi atau blok dalam blockchain sah dan dapat diterima ke dalam jaringan.
Blockchain Programming Languages
- C++ (Bitcoin)
- Python
- javaScript
- Solidity (Smart Contract)
- Java
- Go
Blockchain vs Traditional Database
Ini beberapa perbedaan Blockchain data Traditional Database
The Stack of Blockchain
Stack of Blockchain adalah arsitektur virtual yang terdiri dari teknologi, protokol, dan aplikasi dasar yang memungkinkan jaringan terdesentralisasi. Istilah ini sering dijelaskan dengan cara yang berbeda tergantung konteksnya, seperti pendalaman mendalam tentang lapisan-lapisan fungsional atau pandangan yang lebih luas tentang solusi penskalaan.
Blockchain Tracks
- Pure R&D Track. Jalur ini fokus pada penelitian dan pengembangan murni (research & development) untuk mengeksplorasi potensi blockchain. Biasanya belum ada tujuan komersial langsung, tapi digunakan untuk eksperimen, prototyping, atau uji coba teknologi.
- Immediate Business Benefit Track. Jalur ini diarahkan pada manfaat bisnis jangka pendek. Artinya, blockchain digunakan untuk meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi biaya, atau mempercepat proses yang ada sekarang hasilnya bisa langsung dirasakan oleh perusahaan.
- Long-Term Transformational Potential. Jalur ini melihat blockchain sebagai kekuatan transformasi jangka panjang. Fokusnya bukan hanya efisiensi, tetapi mengubah model bisnis atau bahkan menciptakan ekosistem baru di industri (misalnya: smart contracts yang menggantikan cara kerja kontrak tradisional).
Tantangan terhadap Blockchain
Ketika memiliki teknologi baru pastinya akan memiliki tantangan baru, berikut merupakan tantangan dari segini technical dan non-technical
Technical
- Scalability
- Waktu Pemerosesan
- Tenaga Pemerosesan
- 51% Attack. Kondisi ketika seorang penambang atau sekelompok penambang dalam jaringan blockchain berhasil menguasai lebih dari 50% kekuatan komputasi (hashing power) di jaringan.
- Double Spending
- Bad Smart contracts
- Penyimpanan
- First Mile and Last Mile problem. Data sebelum dan sesudah setelah melalui Blockchain
Non-Technical
- Regulasi
- Persepsi Masyarakat
- Kurangnya ahli dibidang ini (Blockchain)
Jenis-jenis Blockchain Networks
- Public. Siapa pun bisa bergabung, membaca data, atau ikut berpartisipasi dalam konsensus (misalnya mining atau staking).
- Private. Hanya orang-orang tertentu yang memiliki aksesnya
- Federated/Hybrid. tidak mengizinkan semua orang untuk berpartisipasi dalam proses konsensus. Hanya sejumlah node tertentu yang diberikan izin untuk melakukannya. Sebagai contoh, dalam sebuah kelompok yang terdiri dari 20 perusahaan farmasi, dapat dibayangkan bahwa agar sebuah blok dianggap valid, 15 dari perusahaan tersebut harus menyetujuinya. Namun, akses ke Blockchain bisa bersifat publik atau terbatas hanya untuk para peserta.