Early History of Knowledge Management: Oral Tradition to Cuneiform
Salah satu cara yang paling tua dalam mengelola knowledge adalah dengan cara oral tradition dan menggunakan memori manusia untuk menyimpan knowledge tersebut. Proses berbagi knowledge dilakukan secara lisan melalui pesan dari mulut ke mulut dari waktu ke waktu karena dengan berbagai alasan pesan dapat mewakili berita seperti saksi mata.
Kekurangan dari oral tradition adalah adanya keterbatasan dari ingatan dan perbedaan dari sumber-sumber tertulis. Hal ini dapat terjadi ketika suatu kelompok atau individu menghilangkan pengetahuan tertentu dan mempertahankan apa yang dianggap penting pada saat itu serta menambahkan makna baru pada pengetahuan lama.
Untuk mengatasi kekurangan tersebut, masyarakat di Sumeria membuat knowledge tersebut ke dalam tulisan yang disebut sebagai ‘cuneiform’(jarot s suroso).