Conducting Interviews (Jarot S. Suroso)

Interview bertujuan untuk mengidentifikasi proses – proses yang memerlukan perubahaan, apa saja yang perlu diubah, dan mengidentifikasi pemangku kepentingan yang bisa memberikan perincian yang lebih jelas. Untuk menemukan proses bisnis maka perlu bertanya kepada pemangku kepentingan gambaran pandangan yang mereka miliki mengenai proses bisnis yang perlu diubah untuk mencapai tujuan proyek. Agar dapat berfokus pada requirements maka hal – hal yang ditanyakan kepada pemangku kepentingan adalah apa saja yang perlu dirubah dalam hal proses inputs, hasil, triggers, dan batasan (constraints). Ini akan membuat wawancara berfokus kepada requirements yang dibutuhkan sehingga nantinya kita dapat menjaga fleksibilitas dalam penerapan perubahaan yang akan dilakukan. Fleksibilitas ini juga diperlukan untuk mendefinisikan services yang bisa digunakan secara berulang dan menyesuaikan proses yang memiliki kesamaan services.

Salah satu tujuan dari wawancara adalah untuk mengidentifikasi seberapa besar signifikannya proses bisnis, sehingga dapat membuat adanya tantangan arsitektural. Kita dapat memahami seberapa besarnya signifikan proses bisnis dengan mengetahui apa dampak yang terjadi bila proses bisnis tersebut gagal berjalan. Di sini ada 2 fokus perhatian, yang pertama, apa yang terjadi terhadap bisnis bila ada 1 proses yang gagal. Yang kedua, apa yang terjadi jika proses bisnis tidak berjalan dalam kurun waktu tertentu. Hal – hal tersebut (signifikan bisnis) perlu dinilai dampak yang terjadi saat ada proses yang gagal secara kuantitatif dalam istilah seperti kerugian pendapatan atau biaya penalti yang dibayar ke pihak regulator. Dari hal tersebut maka dapat diidentifikasi proses yang penting dalam operasi bisnis dan cenderung memerlukan batas toleransi kesalahan dan ketersediaan yang tinggi.

Persyaratan kinerja yang ketat dan tingkat otomatisasi juga berpengaruh kepada tingkat kompleksitas dan biaya. Hal yang perlu diketahui adalah peak rates proses saat berjalan, waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan proses, dan jumlah data yang dikerjakan. Informasi tersebut akan membantu memahami permintaan kapasitas bisnis proses yang diinginkan orang – orang dan sistem yang terlibat dalam proses. Kita perlu secara sadar melakukan usaha untuk mengidentifikasi semua pemangku kepentingan yang terlibat dalam proyek. Karena dengan melakukan wawancara kepada semua pemangku kepentingan akan membantu untuk melengkapi requirements yang diperlukan untuk melakukan perubahan arsitektur. Jika ada yang terlewat ada kemungkinan menjadi malapetaka dalam segi biaya dan penjadwalan.