Desain Berorientasi Services pada SOA
Oleh Ahmad Nurul Fajar
Analisis berorientasi service (service oriented analysis) adalah proses untuk menentukan bagaimana otomatisasi kebutuhan bisnis dapat direpresentasikan melalui analisis berorientasi service. Menurut Thomas Erl, desain berorientasi service (service oriented design) adalah suatu proses dimana desain physical service dihasilkan dari kandidat-kandidat logical service dan kemudian di assembly menjadi abstract composition yang diimplementasikan dalam proses bisnis.Pada proses desain berorientasi service, terdiri dari Compose SOA dan desain entity centric business service, desain application service, desain task centric business service, dan desain service berbasis proses bisnis. Tahapan untuk melakukan composing SOA terdiri dari 3 tahapan, yaitu : (1). Choose service layers, (2).Position Core Standards, dan (3).Choose SOA Extensions. Challenge dalam penerapan SOA dapat dilihat dari berbagai macam pengelompokan bidang industry, baik perbankan, telekomunikasi, kesehatan, manufaktur, pendidikan, finance, asuransi, e-commerce, fintech, dan lain sebagainya. Hal ini karena SOA dapat mengatasi integrasi aplikasi dan data dari beragam platform dan domain. SOA juga mendukung terwujudnya seamless integration. Menurut Thomas Erl (2016), Prinsip-prinsip Desain berorientasi servis/layanan adalah : Standardized Service Contract , Service Loose Coupling , Service Abstraction, Service Reusability , Service Autonomy , Service Statelessness , Service Discoverability , dan Service Composability
Menurut Thomas Erl (2016), beberapa hal yang dapat diselesaikan dalam paradigma berbasis servis/layanan adalah sebagai berikut : Meningkatkan jumlah solusi logika proses yang bersifat reusable atau dapat digunakan kembali, Mengurangi jumlah Application-Specific Logic, dan Mengurangi jumlah volume Logic secara keseluruhan
- Erl, Thomas., “Service Oriented Architecture Concept, Technology, and Design”, 2006 Prentice Hall.
- Erl, Thomas., “Service-Oriented Architecture:Analysis and Design for Services and Microservices (2nd edition)”, 2016, Prentice Hall