Inovasi Digital dalam Dunia Pertelevisian
Oleh D’mitry Adam Nugroho & Gunawan Wang
Makna inovasi di KBBI adalah: pemasukan atau pengenalan hal-hal yang baru; pembaharuan, seyogyanya inovasi, menjadi suatu hal yang akan menambahkan added value terhadap suatu instansi maupun organisasi, hal ini juga menjadikan stasiun tv swasta mencoba berbagai inovasi di tengah gempuran pademi corona ini, banyak show yang tidak dapat di langsungkan karena adanya pandemic ini.
Pandemi Corona yang menjajah hampir setiap sudut kota di muka bumi ini mengharuskan orang untuk tetap berjaga jarak dan menghindari kerumunan, tentu hal ini menjadi masalah yang cukup serius bagi acara acara yang ada di tv, event-event live pun tidak akan semeriah jika tidak adanya ‘buzzer talent’ yang ada di studio. Pakar pakar yang biasanya hadir di ruang show untuk melakukan ‘talk show’ pun serentak membatalkan jadwalnya.
Hal ini lah yang membuat saya dan tim di sini mencari cara agar dapat menyuguhkan show yang berkualitas agar dapat dinikmati pemirsa di rumah, kami melakukan inovasi dengan memberikan tayangan talkshow dengan narasumber dari berbagai tempat dan zona waktu yang berbeda, menyuguhkannya kepada pemirsa menggunakan jaringan digital dan analog demi memudahkan para penonton untuk menikmati tayangan ini.
Selain itu kami juga mengemas acara ini menggunakan kreatif yang setara dengan show TV pada umumnya. Hal ini menjadikan inovasi pada dunia TV menjadi berkembang, banyak juga dari stasiun TV lain melakukan hal yang sama, hal ini kembali lagi, karna desakan di masa pandemic.
Hal yang menjadi permasalahan bagi industry televisi berikutnya adalah income pada iklan, dimana banyak brand yang lebih mementingkan menayangkan iklan dalam bentuk digital video ads, digital sticky banner, daripada analog tv.
Kebutuhan ini juga yang menjadi acuan dan dorongan bagi kami untuk menciptakan platform digital yang bisa dinikmati para pemirsa untuk menemani WORK FROM HOME mereka, mengenai WFH (Work From Home), kami juga mengerti betul bahwa WFH ini menjadi hal yang hampir semua negara menjalankannya, dikarenakan pandemic yang mewabah ini. Hal ini pun yang membuat kami sebagai crew dari TV membuat inovasi menjadikan rumah kami sebagai studio portable.
Ada hal yang menarik dari ‘studio portable’ yang kami gunakan selama WFH ini, dimana yang biasanya para engineer TV bergabung dalam satu ruangan control, kali ini mereka harus bisa berkoordinasi dengan cara daring, mulai dari sound engineer yang ada di Jakarta, video Jokey yang berada di bogor, dan transmitor yang berada di Tangerang. Semua ini membuktikan bahwa dunia digital ini sangat membantu kami dalam maelakukan kegiatan TV sebagaimana semestinya.
Kesimpulan yang dapat penulis sampaikan adalah, digital era ini sangat memungkinkan segala sesuatunya dijalankan secara remote dan tanpa mengenal jarak maupun waktu, dan hal ini kedepannya mungkin kejadian seperti ini akan menjadi hal yang wajar dan lumrah digunakan di berbagai institusi maupun industri