Strategi dan Penerapan Enterprise Architecture untuk Perencanaan System Informasi
Peusahaan selalau berusaha untuk mengelola sumberdaya system informasinya menjadi lebih efisien, dan aset informasi dan teknologi strategis terus di jaga dan di kembangkan. Untuk menghasilkan system informasi dan teknologi yang dibutuhkan bisnis di perlukan upaya pengembangan system informasi yang sejalan dengan visi bisnis.
Proses untuk memenuhi keinginan perusahaan dalam menghasilkan system aplikasi yang di perlukan di butuhkan rancangan Enterprise Architectur yang secara praktis dapat di pakai untuk mengembangkan dan menerapkan system sejalan dengan keinginan bisnis. Enterprise Architecture dapat mensinkronkan misi bisnis dan proses transisi untuk menerapkan teknologi baru sebagai tanggapan terhadap perubahan kebutuhan misi perusahaan.
Secara teori Enterprise Architectur dapat di jelaskan sesuai dengan pendapat dari beberapa penelitian sebelumnya yang mencakup berbagai komponen yang terkait dengan pengembangan system informasi dan cara penerapan system aplikasi dan teknologi informasi sebagai berikut:
Schekkerman, J., 2011. Enterprise Architecture Tool Selection Guide. s.l.:Institute For Enterprise Architecture Developments. Enterprise Architecture adalah sebuah pendekatan yang muncul untuk mengambil pengetahuan yang kompleks tentang organisasi dan teknologi.
Federal Chief Information Officer (CIO) Council. (2001). A Practical Guide to Federal Enterprise. EA adalah basis aset informasi strategis, yang menentukan misi, informasi dan teknologi yang dibutuhkan untuk melaksanakan misi, dan proses transisi untuk menerapkan teknologi baru sebagai tanggapan terhadap perubahan kebutuhan misi.
- Parizeau. Enterprise Architecture for Complex Government and The Challenge of Government On-Line in Canada. 2002. Arsitektur enterprise mengandung arti perencanaan, pengklasifikasian, pendefinisian, dan rancangan konektifitas dari berbagai komponen yang menyusun suatu enterprise yang diwujudkan dalam bentuk model dan gambar serta memiliki komponen utama yaitu arsitektur bisnis, arsitektur informasi (data), arsitektur aplikasi, dan arsitektur teknologi.
Penerapan di perusahaan
Langkah pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi model bisnis perusahaan dan strategi bisnis perusahaan dengan menggunakan teori nine building blocks yang menjelaskan tentang bagian-bagian penting didalam bisnis. Penjelasan mengenai proses bisnis peruahaan dapat digambar business process modeling notation .
Langkah selanjutnya adalah pembuatan Information Resource Catalog berisikan tentang seluruh data, aplikasi dan teknologi yang digunakan oleh perusahaan saat ini yang nantinya digunakan untuk menentukan data,aplikasi dan teknologi apa saja yang akan dikembangkan diperusahaan.
Pembuatan desain arsitektur data dilakukan dengan menganalisa data-data yang diperlukan oleh fungsi bisnis perusahaan. Setelah itu entitas data akan dibuat untuk menghasilkan Entity Relationship Diagram. Dilakukan perbandingan fungsi bisnis perusahaan dengan data yang ada untuk menghasilkan matriks fungsi dan data. dari matriks fungsi dan data dilakukan pembentukan Sub Sistem Informasi bagi perusahaan.
Perencanaan IS Strategi
Perencanaan IS dan IT Strategis dapat di lakukan dengan melakukan Analisa terkait kondisi eksternal dan internal perusahaan untuk mendapatkan gambaran kondisi sistem yang dimiliki dan tren system aplikasi yang di gunakan di pasaran dan oleh competitor perusahaan yang sejenis Pembuatan arsitektur aplikasi dimulai dengan merumuskan application port folio yang ada saat ini dan usulan portfolio yang akan dating.
Dari gambaran portfolio aplikasi saat ini untuk menentukan aplikasi yang digunakan untuk masing-masing sub sistem perusahaan yang berjalan saat ini. Dari daftar aplikasi yang sudah dihasilkan dilakukan pembuatan portfolio aplikasi dengan membagi aplikasi-aplikasi kedalam 4 kuadran yaitu strategic (aplikasi penting bagi perusahaan di masa depan), key operational (aplikasi penting yang dibutuhkan perusahaan sekarang), high potential (aplikasi yang berpotensi dibutuhkan perusahaan di masa depan) dan support (aplikasi yang mendukung proses bisnis perusahaan).
Cara merumuskan dan PenentuanAplication portfolio yang akan dating dapat di lakukan Analisa kondisi saat ini dan Analisa kebutuhan system yang akan dating. Setelah itu dilakukan perbandingan portfolio aplikasi dengan Information Resource Catalog untuk mengetahui aplikasi baru yang dibutuhkan perusahaan, aplikasi lama yang masih dibutuhkan, aplikasi lama yang memerlukan pengubahan dan aplikasi lama yang sudah tidak digunakan lagi.
Setelah itu dilakukan pembuatan urutan pengadaan aplikasi yang dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu:
- InHouse Development (aplikasi dikembangkan secara internal),
- Outsource-Package (menggunakan aplikasi dari luar).
- Outsource-Custom (menggunakan aplikasi dari luar yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan).
Ketiga pilihan tersebut dibandingkan dengan melihat pada faktor-faktor penting seperti waktu, biaya dan fasilitas atau fungsi dari aplikasi dan kesesuaiannya dengan kebutuhan perusahaan.
Pembuatan arsitektur teknologi dimulai dengan menentukan platform teknologi yang diperlukan oleh masing-masing aplikasi. Perancangan arsitektur teknologi dimulai dengan menentukan Architecture Pattern [5] untuk masing-masing software dan Protocol Data yang akan digunakan.
Setelah itu, membuat diagram jaringan untuk sistem informasi di perusahaan dan menentukan standard technology yang akan diterapkan diperusahaan.
Referensi:
[1] Ward, J., & Peppard, J. (2002). Strategic Planning for Information System. John Wiley & Sons, LTD.
[2] Warren, M. F. and McKenney, J. L. 1983. Corporate Information Systems Management. Richard D. Irwin Inc, Illinois.
[3] Microsoft. n.d. Architectural Patterns and Styles. URI=http://msdn.microsoft.com/en-us/library/ee658117.aspx.