Knowledge Sharing (Berbagi Pengetahuan)

Oleh Astari Retnowardhani, PhD & Albertus Henny Setyawan

 

Agar proses Knowledge Sharing dapat berlangsung sesuai target yang diinginkan maka diperlukan sebuah perencanaan dan rancangan yang baik (Albers & Brewer, 2003). Jika dipandang sebagai sebuah hierarki maka Knowledge menempati level tertinggi, level menengah adalah Information dan Data pada level terendah.  Dalam hal ini, data sebagai fakta murni dapat memberikan informasi yang pada akhirnya memberikan pengetahuan yang dapat digunakan untuk mengambil sebuah tindakan dan keputusan (Fahey & Prusak, 1998). Knowledge management adalah proses menyebarkan dan membuat pengetahuan dapat diakses dan digunakan di dalam atau antara organisasi/ perusahaan (Sheu & Wang-Chan, 2006). Knowledge sharing menjadi sebuah cara yang mendasar bagi sebuah organisasi untuk mencapai keunggulan (Jackson, 2006). Knowledge(pengetahuan) adalah sumber daya terpenting dan sumber utama sebuah organisasi (Brčić & Mihelič, 2015). Knowledge menjadi faktor penting dalam sebuah organisasi untuk dapat bersaing di lingkungan yang semakin kompetitif. Setiap individu dalam organisasi harus tahu bagaimana cara memanfaatkan knowledge untuk meningkatkan keunggulan kompetitif bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Organisasi harus mampu memanfaatkan kekuatan dan peluang serta memahami kelemahan dan ancaman agar mampu bertahan dalam persaingan. Untuk melakukan pemanfaatan dan pengembangan pengetahuan, diperlukan pengelolaan dengan aktivitas knowledge sharing (Wijaya, 2017). Berbagi pengetahuan (knowledge sharing) merupakan salah satu bagian dari manajemen pengetahuan (knowledge management) yang didalamnya terjadi sebuah proses pertukaran pengetahuan antar individu dalam sebuah organisasi/ perusahaan (Amrit, 2002). Ketika seseorang mengkomunikasikan pengetahuannya, orang lain mengasimilasi pengetahuan tersebut (Sheu & Wang-Chan, 2006). Fokus utama dari knowledge sharing adalah kemampuan masing-masing individu dalam menjelaskan, mengkodekan dan mengkomunikasikan pengetahuan kepada orang lain, kelompok, dan khususnya kepada organisasi/ perusahaan. Proses ini dapat terjadi diantara individu dalam tim, antar tim, antar unit dalam organisasi, atau bahkan antar organisasi agar produktifitas kerja semakin tinggi (Glassop, 2002). Dalam knowledge sharing berdasarkan pengalaman yang diperoleh oleh setiap individu, secara bersama-sama dapat digunakan untuk memperbaiki sebuah pemikiran, atau gagasan (Maulana et al., 2018).  Dalam knowledge sharing memotivasi seseorang untuk mau membagi pengetahuannya. Melalui knowledge sharing para individu saling berproses mempertukarkan pengetahuan mereka baik tacit knowledge dan explicit knowledge, untuk menciptakan pengetahuan baru (Badar & Seniati, 2017). Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi proses berbagi pengetahuan diantaranya; kesempatan berbagi, komunikasi, teknologi, budaya kerja, sikap karyawan dan motivasi berbagi. Penelitian tersebut menemukan dua faktor yang berpengaruh dominan untuk membangun berbagi pengetahuan. Faktor pertama, kesempatan untuk berbagi dengan persentase 54,806% yang diwakili oleh faktor kesempatan untuk berbagi, komunikasi dan teknologi. Faktor kedua, budaya kerja dengan persentase 17,399% yang diwakili oleh faktor budaya kerja, sikap karyawan dan motivasi untuk berbagi (Shabrina & Silvianita, 2015).

Daftar Pustaka

Albers, J. A., & Brewer, S. (2003). Knowledge management and the innovation process: the eco-innovation model. Journal of Knowledge Management Practice, 4(6), 1–6.

Fahey, L., & Prusak, L. (1998). The eleven deadliest sins of knowledge management. California Management Review. https://doi.org/10.2307/41165954

Sheu, M. Z., & Wang-Chan, W. (2006). A knowledge assimilation schema for acquiring technical knowledge. Journal of Information Systems Education, 17(2), 223.

Jackson, D. (2006). The creation of knowledge networks. Improving Schools and Educational Systems, 274–291

Brčić, Ž. J., & Mihelič, K. K. (2015). Knowledge sharing between different generations of employees: An example from Slovenia. Economic Research-Ekonomska Istrazivanja . https://doi.org/10.1080/1331677X.2015.1092308

Wijaya, C. (2017). Perilaku Organisasi. Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia.

Amrit, T. (2002). The Knowledge Management Toolkit: Orchestrating it Strategy and Knowledge Platforming. Pearson Education.

Glassop, L. I. (2002). The organizational benefits of teams. Human Relations, 55(2), 225–249.

Maulana, F., Sularso, R. A., & Titisari, P. (2018). Analisis Pengaruh Knowledge Sharing Dalam Penerapan Sistem Manajemen Mutu Iso 9001: 2008 Terhadap Kinerja Inovasi Dan Kinerja Karyawan. JURNAL MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN, 6(1), 57–69.

Badar, E. F., & Seniati, A. N. L. (2017). Pengaruh trust terhadap berbagi pengetahuan melalui mediasi komitmen organisasi pada dosen perguruan tinggi. Indigenous: Jurnal Ilmiah Psikologi, 2(1).

Shabrina, V., & Silvianita, A. (2015). Factors Analysis on Knowledge Sharing at Telkom Economic and Business School (TEBS) Telkom University Bandung. Procedia – Social and Behavioral Sciences. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.01.303